Frekuensi Pernapasan
Frekuensi Pernapasan
Kemampuan memasukan dan mengeluarkan udara pernapasan setiap orang berbeda – beda. Kecepatan memasukkan dan mengeluarkan udara pernapasan sering disebut dengan frekuensi pernapasan. Frekuensi pernapasan pada orang dewasa berkisar antara 15-20 per menit, tetapi frekuensi pernapasan pada bayi lebih cepat daripada orang dewasa.
Hal ini disebabkan proses metabolisme pada bayi lebih aktif daripada orang dewasa. Selain usia, faktor lain yang memengaruhi frekuensi pernapasan pada manusia antara lain sebagai berikut.
a. Aktivitas Tubuh
semakin berat pekerjaan yang dilakukan seseorang, energi yang dibutuhkan akan semakin banyak. Energi dihasilkan dari hasil pernapasan dengan bantuan oksigen, dengan demikian, semakin banyak energi yang dibutuuhkan untuk aktivitas kegiatan, tubuh akan meningkatkan frekuensi pernapasan.
b. Suhu Tubuh
Di lingkungan yang panas, tubuh akan meningkatkan metabolisme untuk mempertahankan suhu tubuh agar tetap stabil. Aktivitas ini membutuhkan energi yang dihasilkan dari peristiwa oksidasi dengan bantuan oksigen. Untuk kebutuhan tersebut maka frekuensi pernapasan ditingkatkan.
c. Jenis Kelamin
Umumnya, laki-laki mernbutuhkan energi yang lebih banyak karena banyak melakukan aktivitas. Namun, apabila seorang laki-Laki dan perempuan dengan usia yang sama, berat yang sama, dan aktivitas yang sama. frekuensi pernapasan perempuan Iebih tinggi daipada laki-laki.
d. Posisi Tubuh
Posisi tubuh berpengaruh terhadap kebutuhan energi. Tubuh yang sedang berbaring, frekuensi pernapasannya lebih rendah daripada orang yang sedang duduk atau berdiri.
e. Konsentrasi CO2 dalam Darah
Meningkatnya kadar CO2 dalam darah akan menyebabkan menurunnya pH darah dan cairan jaringan (serebrospinal) yang menggenangi otak. Ketika pusat kontrol yang ada di medula oblongata mendeteksi sedikit penurunan pH pada darah atau cairan serebrospinal, pusat kontrol akan meningkatkan frekuensi pernapasan.
f. Kekurangan O2 dapat Menambah Kecepatan Respirasi
Ketika kadar O2 dalam darah turun, sensor O2 di aorta dan arteri karotid di leher akan mengirimkan sinyal peringatan ke pusat kontrol pernapasan. Selanjutnya, pusat saraf merespons dengan cara menambah kecepatan pernapasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar