GERHANA MATAHARI
Gerhana matahari terjadi ketika posisi Bulan terletak di
antara Bumi dan Matahari,[1] sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya
Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya
Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400
kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak
rata-rata 149.680.000 kilometer.
Gerhana Matahari dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu:
Gerhana total, terjadi apabila saat puncak gerhana, piringan
Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama
besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan
piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan
dan Bumi-Matahari.
sumber http://www.rri.co.id/bandarlampung/post/berita/254727/daerah/lampung_akan_alami_gerhana_matahari_sebagian.html
Gerhana sebagian, terjadi apabila piringan Bulan (saat
puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana
ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan
Bulan.
Gerhana cincin, terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak
gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini
terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga
ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan
Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak
tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat
seperti cincin yang bercahaya.
sumber : https://gerhana.langitselatan.com/tag/gerhana-matahari-hibrida/
Gerhana hibrida, bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana cincin. Gerhana hibrida relatif jarang.
Gerhana hibrida, bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana cincin. Gerhana hibrida relatif jarang.
Mengamati gerhana matahari Sunting
Gerhana Matahari tahun 1999 di Perancis
Melihat secara langsung ke fotosfer Matahari (bagian cincin
terang dari Matahari) dapat membahayakan, karena mengakibatkan kerusakan
permanen [pada retina mata] akibat radiasi tinggi yang tak terlihat yang
dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan
kebutaan. Mengamati Gerhana Matahari membutuhkan pelindung mata khusus atau
dengan menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Penggunaan kaca mata
untuk menyaksikan gerhana tidak aman karena tidak menyaring radiasi inframerah
yang dapat merusak retina mata. Karena cepatnya peredaran Bumi mengitari
matahari, gerhana matahari tak mungkin berlangsung lebih dari 7 menit dan 58
detik, sehingga pengamatan sebaiknya dilakukan sesegera mungkin.[1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar